I. PENDAHULUAN
Evaluasi merupakankegiatan yang meliputi pengumpulan bukti-bukti yang kemudian dijadikan dasardalam pengambilan keputusan tentang keberhasilan siswa mengikuti pelajaran.Agar pengambilan keputusan tidak merupakan perbuatan yang subyektif, makadiperlukan patokan tertentu. Kriteria tersebut berfungsi sebagai ukuran, apakahseseorang telah memenuhi persyaratan untuk digolongkan sebagai siswa yangberhasil, pandai, baik, naik kelas, lulus atau tidak. Kriteria penilaian itu disebutdengan istilah “Standar Penilaian”. Standar penilaian yang dimaksud dibedakanmenjadi 2 (dua) jenis, yaitu Standar penilaian yang relatif (penilaian acuan norma)dan standar penilaian yang mutlak (penilaian acuan patokan).
Dalam makalah ini akan membahas standar penilaian acuan norma atau kelompok atau biasa disebut penilaian yang relatif.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa Konsep dasar Penilaian Acuan Norma (PAN)?
B. Bagaimana Teknik dan Prosedur Pengolahan dengan PAN?
III. PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar PAN
Penilaian Acuan Norma (PAN) atau PAK (Penilaian Acuan Kelompok) adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengannilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di dalam kelompok itu.
Yang dimaksud “norma” dalam hal ini adalah kapasitas atau prestasi kelompok, sedangkan yang dimaksud dengan “kelompok” di sini adalah semua siswa yang mengikuti tes tersebut. Jadi pengertian “kelompok” yang dimaksud dapat berarti sejumlah siswa dalam suatu kelas, sekolah, rayon, dan propinsi atau wilayah.[1]
Penilaian beracuan kelompok ini mendasarkan diri pada asumsi sebagai berikut:
1. Bahwa pada setiap populasi peserta didik yang sifatnya heterogen (berbeda jenis kelamin, berbeda latar belakang pendidikan, berbeda status sosial orang tuanya, berbeda lingkungan sosialnya, berbeda IQnya, dan sebagainya), akan selalu didapati kelompok “baik”, kelompok “sedang” dan kelompok “kurang”.
Asumsi pertama ini mengandung makna bahwa pada setiap kegiatan pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, sebagian besar dari peserta didik tersebut nilai-nilai hasil belajarnya terkonsentrasi atau memusat di sekitar nilai pertengahan (nilai rata-rata), dan hanya sebagian kecil saja yang nilainya sangat tinggi atau sangat rendah.
2. Bahwa tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk menentukan posisis relatif dari para peserta tes dalam hal yang sedang dievaluasi itu, yaitu apakah seorang peserta tes posisi relatifnya berada di “atas”, di “tengah” atau di “bawah”.
Penilaian beracuan norma atau beracuan kelompok ini sering dikenal dengan istilah penentuan nilai secara relatif atau penilaian dengan mendasarkan diri pada standar relatif. Penentuan nilai dengan menggunakan standar relatif ini sangat cocok untuk diterapkan pada tes-tes sumatif (ulangan umum, ujian akhir semester, EBTANAS, atau yang setara dengan itu), sebab dipandang lebih adil, wajar dan bersifat manusiawi.[2]
B. Teknik dan Prosedur Pengolahan Skor dengan PAN
Teknik-teknik pengolahan data dengan pendekatan PAN adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan distribusi frekuensi
Jika banyaknya skor yang diolah kurang dari 30, maka digunakan tabel distribusi frekuensi tunggal, dan jika banyaknya skor yang diolah lebih dari 30, maka digunakan distribusi frekuensi bergolong.
Adapun prosedur penyusunan distribusi frekuensi adalah:
a. Urutkan data dari terkecil sampai terbesar
b. Mencari jarak atau range (R)
R = nilai maximum- nilai minimum
c. Mencari banyak interval kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
keterangan: K = banyak kelas
n= banyaknya data
3,3= bilangan konstanta
d. Mencari panjang interval kelas (i)
i =
keterangan: i = panjang interval kelas
R = range
K = banyak kelas
e. Menyusun tabel distriusi frekuensi[3]
2. Menghitung rata-rata dengan rumus
3. Menghitung deviasi standar
a. Mencari deviasi standar untuk data tunggal
SD=
b. Mencari deviasi standar untuk data kelompok
1) Menggunakan terkaan
SD=
2) Menggunakan rumus panjang[4]
SD=
4. Menyusun Pedoman konversi.[5]
a. Berskala lima
Prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyusun pedoman konversi berskala lima, ialah:
1) Mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima atau nilai huruf
Pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima atau nilai huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:
a) Mean + 1,5 SD ke atas = A
b) Mean + 0,5 SD ke atas = B
c) Mean – 0.5 SD ke atas = C
d) Mean – 1,5 SD ke atas = D
e) Mean – 1,5 SD ke bawah = E
2) Membuat tabel konversi.
3) Mengkonversi skor-skor mentah menjadi nilai standar berskala lima.
b. Berskala sembilan
Prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyusun pedoman berskala sembilan, ialah:
1) Mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala sembilan.
Jika skor-skor mentah hasil tes itu akan diubah menjadi nilai standar berskala sembilan, maka patokan yang dipergunakan ialah:
a) Mean + 1,75 SD ke atas = 9
b) Mean + 1,25 SD ke atas = 8
c) Mean + 0,75 SD ke atas = 7
d) Mean + 0,25 SD ke atas = 6
e) Mean – 0,25 SD ke atas = 5
f) Mean – 0,75 SD ke atas = 4
g) Mean − 1,25 SD ke atas = 3
h) Mean – 1,75 SD ke atas = 2
i) Mean – 1,75 SD ke bawah = 1
2) Membuat tabel konversi.
3) Mengkonversi skor-skor mentah menjadi nilai standar berskala sembilan.
c. Berskala sebelas
Prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyusun pedoman berskala sebelas, ialah:
1) Mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala sebelas.
Jika skor-skor mentah hasil tes itu akan diubah menjadi nilai standar berskala sebelas, maka patokan yang dipergunakan ialah:
a) Mean + 2,25 SD ke atas = 10
b) Mean + 1,75 SD ke atas = 9
c) Mean + 1,25 SD ke atas = 8
d) Mean + 0,75 SD ke atas = 7
e) Mean + 0,25 SD ke atas = 6
f) Mean – 0,25 SD ke atas = 5
g) Mean – 0,75 SD ke atas = 4
h) Mean −1,25 SD ke atas = 3
i) Mean – 1,75 SD ke atas = 2
j) Mean −2,25 SD ke atas = 1
k) Mean – 2,25 SD ke bawah = 0
2) Membuat tabel konversi.
3) Mengkonversi skor-skor mentah menjadi nilai standar berskala sebelas.[6]
C. Penerapan PAN dalam sistem pembelajaran
Contoh:
Diketahui 52 orang peserta didik mengikuti ujian akhir semester mata pelajaran Bahasa Inggris dan memperoleh skor mentah sebagai berikut:
32, 20, 35, 24, 17, 30, 36, 27, 37, 50, 36, 35, 50, 43, 31, 25, 44, 36, 30, 40, 27, 36, 37, 32, 21, 22, 42, 39, 47, 28, 50, 27, 43, 17, 42, 34, 38, 37, 31, 32, 22, 31, 38, 46, 50, 38, 50, 21, 29, 33, 34, 29
Pertanyaan: Tentukan nilai peserta didik dengan menggunakan pendekatan PAN.
Penyelesaian:
1. Penyusunan Distribusi Frekuensi
a) Menyusun skor terkecil sampai yang terbesar
17 25 30 34 37 42 50
17 27 31 34 37 42 50
20 27 31 35 37 43 50
21 27 31 35 38 43 50
21 28 32 36 38 44
22 29 32 36 38 46
22 29 32 36 39 47
24 30 33 36 40 50
b) Mencari Range (R)
R = nilai maximum- nilai minimum
= 50−17
= 33
c) Mencari banyak interval kelas (k)
k= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 52
= 1 + 3,3 (1,716)
= 1 + 5,663
= 6, 663 (dibulatkan 7)
d) Mencari panjang interval kelas (i)
i =
=
= 4, 953 (dibulatkan 5)
e) Menyusun daftar distribusi frekuensi
Kelas Interval | Frekuensi (f) |
17-21 22-26 27-31 32-36 37-41 42-46 47-51 | 5 4 11 12 8 6 6 |
Jumlah | 52 |
2. Menghitung rata-rata (mean)
Kelas interval | F | X | FX |
17-21 22-26 27-31 32-36 37-41 42-46 47-51 | 5 4 11 12 8 6 6 | 19 24 29 34 39 44 49 | 95 96 319 408 312 264 294 |
Jumlah | | | |
= 34,385
3. Menghitung standar deviasi
Interval | F | | | | |
17-21 22-26 27-31 32-36 37-41 42-46 47-51 | 5 4 11 12 8 6 6 | +3 +2 +1 0 -1 -2 -3 | 15 8 11 0 -8 -12 -18 | 9 4 1 0 1 4 9 | 45 16 11 0 8 24 54 |
Jumlah | 52 | | -4 | | 158 |
SD=
SD=
=
=
=
= 5 X 1,741
= 8,705
4. Menyusun pedoman konversi
a. Skala lima
1) Mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima
a) Mean + 1,5 SD ke atas = A
= 34,385 + (1,5 X 8,705)
= 34,385 + 13,058
= 47,443
b) Mean + 0,5 SD ke atas = B
= 34,385 + (0,5 X 8,705)
=34,385 + 4,353
=38,738
c) Mean – 0.5 SD ke atas = C
= 34,385 - (0,5 X 8,705)
= 34,385 – 4,353
= 30,032
d) Mean – 1,5 SD ke atas = D
= 34,385 – (1,5 X 8,705)
= 34,385 – 13,058
= 21,327
e) Mean – 1,5 SD ke bawah = E
= 34,38 – (1,5 X 8,71)
= 34,385 – 13,058
= 21,327
2) Membuat tabel konversi
Skor mentah | Skala lima |
47 ke atas 39 – 46 30 - 38 21 – 29 20 ke bawah | A B C D E |
3) Mengkonversi skor-skor mentah menjadi nilai standar berskala lima
No urut | Skor mentah | Skala lima | | No urut | Skor mentah | Skala lima |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 | 32 36 27 50 22 34 20 35 36 27 31 29 35 50 37 43 38 24 43 32 17 46 17 31 21 | C C D A D C E C C D C D C A C B C D B C E B E C D | | 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 | 42 50 30 25 22 34 38 36 44 42 38 50 27 36 39 37 21 37 30 47 31 29 50 40 28 32 33 | B A C D D C C C B B C A D C B C D C C A C D A B D C C |
b. Skala sembilan
1) Mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala sembilan.
a) Mean + 1,75 SD ke atas = 9
= 34,385+ 1,75 (8,705)
= 34,385 + 15,234
= 49,619
b) Mean + 1,25 SD ke atas = 8
= 34,385 + 1,25 (8,705)
= 34,385 + 10,881
= 45,266
c) Mean + 0,75 SD ke atas = 7
= 34,385 + 0,75 (8,705)
= 34,385 + 6,529
= 40,914
d) Mean + 0,25 SD ke atas = 6
= 34,385 + 0,25 (8,705)
= 34,385 + 2,176
= 36,561
e) Mean – 0,25 SD ke atas = 5
= 34,385 – 0,25 (8,705)
= 34,385 – 2,176
= 32.209
f) Mean – 0,75 SD ke atas = 4
= 34,385 − 0,75 (8,705)
= 34,385 – 6,529
= 27,856
g) Mean − 1,25 SD ke atas = 3
= 34,385 – 1,25 (8,705)
= 34,385 – 10,881
= 23,504
h) Mean – 1,75 SD ke atas = 2
= 34,385 – 1,75 (8,705)
= 34,385 – 15,234
= 19,151
i) Mean – 1,75 SD ke bawah = 1
= 34,385 – 1,75 (8,705)
= 34,385 – 15,234
= 19,151
2) Membuat tabel konversi.
Skor mentah | Skala sembilan |
50 ke atas 45-49 41-44 37-40 32-36 28-31 24-27 19-23 18 ke bawah | 9 8 7 6 5 4 3 2 1 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar